fbpx

Senin - Sabtu8.00 - 16.00+628118062262care.klinikwijaya@gmail.comJL Wijaya 2 No.26 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
gabin-vallet-J154nEkpzlQ-unsplash-1200x800.jpg
22/Jun/2023

Penyakit Parkinson dan penyakit saraf lainnya memengaruhi kehidupan Anda dan keluarga Anda dengan mempengaruhi satu atau lebih fungsi otak, seperti berbicara, gerakan, atau kemampuan kognitif. Sementara stroke memiliki efek yang langsung dan parah, PD biasanya berkembang secara bertahap. Ini adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum. PD mempengaruhi sekitar 10 juta orang di seluruh dunia.

Penyebab, faktor risiko, dan gejala

Belum banyak yang diketahui tentang penyebab penyakit Parkinson, tetapi semua pasien memiliki produksi dopamin yang berkurang. Dopamin adalah neurotransmitter yang diproduksi secara alami dalam tubuh dan digunakan oleh sistem saraf untuk mengirimkan pesan antara sel saraf. Terlalu banyak atau terlalu sedikit dopamin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Pria lebih sering terkena dibandingkan wanita, dan penyakit ini biasanya muncul antara usia 50 dan 60 tahun.

Gejala fisik khas PD meliputi:

  • Gemetar (tremor saat istirahat),
  • Kekakuan otot (rigor),
  • Gerakan yang melambat dengan langkah kecil,
  • Berkurangnya ayunan lengan (dalam banyak kasus unilateral),
  • Wajah khas yang sedikit atau tidak berekspresi emosional.

Biasanya, perubahan atau gangguan dalam fungsi non-motor terjadi jauh lebih awal dan harus memperingatkan kerabat.

Gejala non-motor khas mungkin meliputi:

  • Berbicara dalam tidur atau berjalan saat tidur,
  • Inkontinensia,
  • Depresi,
  • Kecemasan,
  • Nyeri, Pusing,
  • Hilangnya penciuman.

Selain gejala khas, PD sering disertai dengan gangguan tidur, sembelit, masalah kandung kemih, serta masalah menelan dan mengunyah. Makan dan menjaga pola makan yang sehat bisa menjadi tugas yang sangat sulit dan stresful bagi penderita PD, yang dapat menyebabkan malnutrisi.

Bagaimana Penyakit Parkinson diobati?

Dengan pengobatan yang tepat, adalah mungkin untuk memperlambat perkembangan penyakit secara signifikan jika didiagnosis pada tahap awal. Semakin dini PD didiagnosis, semakin baik. Dengan pengobatan dini, munculnya gejala parah dapat ditunda selama bertahun-tahun. Pengembangan rencana pengobatan yang efektif sulit dan membutuhkan waktu. Penyakit ini memiliki perjalanan yang sangat individual. Tidak ada dua pasien yang sama, oleh karena itu terapi yang disesuaikan dengan pasien sangat penting. Selain obat-obatan, pengobatan terbaik saat ini adalah stimulasi otak dalam (deep brain stimulation/DBS).

Secara umum, tinggal rehabilitasi selama 3-4 minggu setiap 1 hingga 2 tahun, yang menggabungkan pelatihan bahasa dan perawatan psikologis dengan terapi gerakan intensif yang dipersonalisasi termasuk latihan berjalan dan keseimbangan, dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan gerakan dan kognitif, melambatkan perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.


toa-heftiba-a9pFSC8dTlo-unsplash-1200x1800.jpg
21/Jun/2023

Selamat datang di episode terbaru dari videocast kami! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas topik yang sangat penting yaitu stroke. Kami memiliki kehormatan untuk memiliki Profesor Dr. Luft, seorang pakar terkemuka dalam bidang ini, dari Swiss. Profesor Luft telah berpengalaman dalam bidang saraf di berbagai institusi ternama seperti Tubingen, John Hopkins, dan Zurich. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Medis di Serenio, sebuah klinik rehabilitasi terkenal di dunia.

Stroke adalah kondisi di mana suplai darah ke otak terganggu. Ada dua jenis stroke: iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak tersumbat, biasanya oleh bekuan darah. Ini dapat berasal dari jantung atau pembuluh darah lain. Sebagai akibatnya, satu bagian otak tidak mendapatkan cukup darah, menyebabkan kerusakan dan hilangnya fungsi otak di area tersebut. Gejalanya bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, seperti gangguan penglihatan, pendengaran, gerakan, bicara, dan bahasa.

Sementara itu, stroke hemoragik terjadi ketika ada perdarahan di area otak. Ini seringkali disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang merusak pembuluh darah. Seperti stroke iskemik, gejalanya tergantung pada area otak yang terkena, namun seringkali melibatkan kelemahan pada satu sisi tubuh.

Jika seseorang mengalami stroke, langkah pertama yang harus diambil adalah memanggil paramedis atau ambulans darurat untuk membawa mereka ke rumah sakit. Waktu sangat penting dalam kasus stroke karena penanganan segera dapat meminimalkan kerusakan otak. Di rumah sakit, dokter akan melakukan diagnosis dengan menggunakan pemindaian tomografi komputer atau resonansi magnetik untuk memastikan jenis stroke yang terjadi.

Setelah mengalami stroke, rehabilitasi saraf menjadi langkah selanjutnya bagi pasien. Rehabilitasi sangat penting untuk memulihkan fungsi otak dan memaksimalkan pemulihan pasien. Dalam proses rehabilitasi, motivasi dan kerjasama pasien sangatlah penting. Terapi tidak hanya melibatkan penggunaan obat-obatan, tetapi juga latihan dan intervensi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan individu.

Pusat rehabilitasi sering kali memiliki tim multidisiplin yang terdiri dari fisioterapis, terapis okupasi, terapis bicara dan bahasa, neuropsikolog, perawat, psikolog, dan insinyur. Setiap anggota tim memiliki peran khusus dalam membantu pemulihan pasien. Misalnya, terapis bicara dan bahasa akan fokus pada memulihkan kemampuan berbicara dan bahasa, sementara fisioterapis akan membantu pemulihan gerakan dan kekuatan tubuh.

Dalam rehabilitasi, penting juga untuk memotivasi pasien agar tidak putus asa dan tetap berharap. Otak memiliki kapasitas pemulihan yang luar biasa, meskipun tingkat pemulihannya bisa berbeda-beda antara individu. Perangkat teknologi terkini juga digunakan dalam rehabilitasi, seperti alat bantu yang membantu gerakan spesifik atau teknologi lainnya yang membantu pemulihan dan aktivitas sehari-hari pasien.

Kesimpulannya, stroke adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Rehabilitasi saraf memainkan peran penting dalam pemulihan pasien. Dalam rehabilitasi, tim multidisiplin bekerja sama untuk memberikan intervensi yang spesifik dan personal kepada pasien. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang mengalami stroke.

Jangan lupa bahwa setiap kasus stroke unik, jadi konsultasikan dengan dokter untuk informasi dan penanganan yang lebih spesifik.

 

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=OMFh3_HiU3o


rachael-gorjestani-evsoUV1EyXY-unsplash-1200x800.jpg
20/Jun/2023

Ketika berpuasa, seseorang sebagian atau sepenuhnya menahan diri dari makanan dalam jangka waktu tertentu. Ada berbagai alasan untuk berpuasa. Beberapa orang berpuasa karena alasan kesehatan. Sebagai contoh, dalam puasa intermiten, seseorang sepenuhnya menahan diri dari makan selama 16 jam sehari. Bentuk-bentuk puasa lainnya, seperti puasa air atau puasa jus, juga dapat digunakan untuk mempromosikan proses detoksifikasi dalam tubuh atau mengurangi peradangan.

Dalam banyak budaya, puasa dipraktikkan untuk membersihkan pikiran dan memperkuat hubungan spiritual.

Dalam agama Islam, puasa dilakukan selama bulan Ramadan dengan menahan diri dari makanan dan minuman mulai dari fajar (Suhoor) hingga matahari terbenam (Iftar).

Dalam agama Kristen, puasa dilakukan dalam berbagai bentuk. Misalnya, dalam Gereja Katolik Roma, makanan tertentu seperti produk hewani, alkohol, atau makanan manis dihindari selama masa Puasa, yang biasanya dimulai 40 hari sebelum Paskah.

Dalam agama Yahudi, terdapat beberapa hari puasa sepanjang tahun, termasuk Yom Kippur, Hari Penebusan Dosa, dan puasa pada tanggal 9 Av. Pada hari-hari ini, umat Yahudi menahan diri dari makan dan minum.

Dalam agama Buddha, terdapat kebiasaan “Uposatha,” yaitu hari berpuasa yang biasanya dirayakan dua kali sebulan. Pada hari Uposatha, umat beragama menahan diri dari makanan padat dan mengikuti beberapa aturan perilaku, seperti menghindari kebohongan dan kekerasan.

Dalam agama Hindu, juga terdapat berbagai hari puasa dan praktik. Salah satu contohnya adalah “Ekadashi,” yang dilakukan dua kali sebulan. Pada hari tersebut, produk biji-bijian dan kadang-kadang air dihindari.

Dengan demikian, dalam banyak budaya, makanan sebagian atau sepenuhnya dihindari untuk memenuhi alasan spiritual atau keagamaan. Namun, penting untuk memperhatikan pola makan seimbang selama berpuasa. Hal ini memastikan bahwa tubuh menerima cukup nutrisi dan cairan. Menahan diri dari kelompok makanan tertentu atau hanya makan dalam jumlah terbatas selama berpuasa dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Secara umum, makanan berlemak, asin, dan manis sebaiknya dihindari. Sebaliknya, penting untuk mengonsumsi berbagai sayuran berwarna-warni dan buah-buahan untuk memberikan tubuh dengan vitamin dan mineral penting.

Konsumsi protein juga penting. Direkomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 20% dari asupan kalori harian dalam bentuk ikan, daging unggas tanpa kulit, telur, keju curd, yogurt, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Karbohidrat adalah sumber energi yang berharga bagi tubuh kita. Sekitar 50-55% asupan kalori harian sebaiknya berasal dari karbohidrat seperti oats, nasi merah, dan ubi jalar.

Lemak sebaiknya tidak sepenuhnya dihindari, tetapi pastikan bahwa kurang dari 35% asupan kalori harian berasal dari lemak dan terutama lemak tak jenuh dan lemak poli tak jenuh yang dikonsumsi. Termasuk di dalamnya adalah alpukat, kacang-kacangan (lemak tak jenuh), atau biji-bijian, serta ikan seperti salmon, ikan makarel, trout, hering, dan tuna (lemak poli tak jenuh).

Minum cukup juga penting selama berpuasa untuk menghindari dehidrasi. Direkomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 2 hingga 2,5 liter air dan teh tanpa gula.

Namun, berpuasa tidak cocok untuk semua orang. Berpuasa pada individu dengan kondisi neurologis seperti stroke, penyakit Parkinson, atau Multiple Sclerosis (MS) harus dilakukan dengan hati-hati. Pada kondisi-kondisi ini, berpuasa dapat memberikan tekanan lebih pada tubuh dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Misalnya, pada orang dengan Parkinson, berpuasa dapat memperburuk gejala seperti gemetar, kekakuan otot, dan gerakan lambat. Demikian pula, orang dengan MS mungkin mengalami memburuknya gejala mereka saat berpuasa, karena mereka mungkin memiliki energi yang lebih sedikit dan beban fisik saat berpuasa dapat mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari.

Parkinson dan MS juga dapat mempengaruhi nutrisi dan metabolisme. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kehilangan nutrisi dan risiko kekurangan gizi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pola makan seimbang selama periode berpuasa dan, jika perlu, mengonsumsi suplemen untuk memastikan bahwa tubuh memperoleh semua nutrisi yang diperlukan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari rehabilitasi Anda selama berpuasa, pastikan untuk berbicara dengan tim rehabilitasi dan ahli nutrisi Anda agar mereka dapat menyesuaikan perawatan dan nutrisi Anda dengan kebutuhan pribadi selama periode ini.


26/Nov/2019

Sebagai bentuk komitmen klinik wijaya sebagai pusat rehabilitasi stroke robotik pertama di Indonesia, Klinik wijaya meluncurkan program layanan Pusat informasi Stroke Wijaya yang merupakan pusat layanan Tanya & Jawab seputar masalah stroke yang dapat diakses oleh masyarakat luas dan akan dijawab oleh dokter spesialis yang berkompeten seputar stroke.

Layanan ini dapat diakses melalui nomor whatsapp 08118112216 tanpa dikenakan biaya.

Layanan tersebut diluncurkan beretepatan dalam peringatan world stroke day yang jatuh pada tanggal 29 oktober 2019.


klinikwijaya-event.png
26/Oct/2019

Halo #SahabatKlinikWijaya dalam rangka memperingati World Stroke Day 2019 Klinik Wijaya mempersembahkan acara seminar & open house dengan tema ‘Don’t be the One’.

Selain mendengarkan paparan dari Dr Sukono sebaga pembicara, Anda akan diajak untuk melihat langsung bagaimana teknologi robotik digunakan untuk membantu merehabilitasi penyakit stroke. Penasaran ? Yuk daftar sekarang  ke Cheline : 0818-887-571 (WA)

Pembicara : Dr Sukono Djojoatmodjo, Sp.S
Lokasi : Klinik Wijaya (Jl Wijaya II no 26, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan)
Waktu : Minggu, 3 November 2019 pukul 10.00 – 12.00

Tempat Terbatas

Informasi & Pendaftaran hubungi: Cheline 0818-887-571 (WA)


26/Jul/2019

Rehabilitasi stroke adalah proses terapi latihan spesifik yang bertujuan untuk mengembalikan kemampuan aktifitas seseorang setelah stroke sesuai dengan kondisinya. Dari berbagai ketidakmampuan yang terjadi setelah stroke, mengembalikan mobilitas terutama kemampuan berjalan menjadi fokus yang sangat penting. Dengan tujuan mengembalikan kemampuan berjalan sehingga tercapai kemandirian yang mengurangi ketergantungan dengan orang lain dan yang terpenting menumbuhkan rasa percaya diri.


26/Jul/2019

Menjadi karyawan kantoran yang mengharuskan untuk duduk di kursi kantor dalam waktu yang lama, seringkali akrab dengan nyeri di bagian punggung atas dan leher. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya nyeri dibagian punggung atas dan leher. dr. Erik Setiawan, Sp.KFR Klinik Wijaya menjelaskan penyebab nyeri yang terjadi pada karyawan kantoran terbagi menjadi dua, yaitu stress psikis dan stress fisik “Stress fisik meliputi gangguan postur yang disebabkan oleh posisi duduk yang tidak ergonomis atau tinggi meja dan kursi yang tidak sesuai. Lalu, stress psikis yang terjadi karena beban pekerjaan yang dialami oleh karyawan cukup berat. Dua faktor ini dalam waktu yang lama akan memicu terjadinya ketegangan otot lalu menimbulkan nyeri punggung atas dan leher”


03/Jul/2019

Saat ini stroke telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat modern. Stroke bisa datang secara tiba-tiba bisa menyerang siapa pun baik kaum muda maupun tua, untuk itu mewaspadai dan memahami dengan benar serangan stroke dapat mencegah akibat yang lebih fatal. Penyebab stroke bisa karena adanya sumbatan pembuluh darah atau pembuluh darah yang pecah. Stroke yang terjadi pada usia lanjut karena proses penuaan yang menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (atherosclerosis).


logo-klinikwijaya-gold-2

Klinik Wijaya adalah klinik terpercaya untuk rehabilitasi pasca stroke di Jakarta. Terletak di kawasan strategis Wijaya, Jakarta Selatan. Kami menyediakan program rehabilitasi yang mendukung kemandirian tiap pasien untuk meningkatkan kualitas hidup mereka setelah stroke.

Chat Sekarang